Pada tanggal 30 November 2025, Malam Legi kembali disemarakkan dengan lantunan sholawat di Pondok Pesantren Tebuireng 3. Dalam suasana penuh khidmat dan kehangatan ukhuwah Islamiyah, seluruh santri, asatidz, serta masyarakat sekitar bersatu dalam kegiatan Sholawat Malam Legi, sebuah tradisi penuh makna yang menjadi bagian dari amaliyah rutin warga pesantren. Keesokan paginya, diadakan pula khataman Al-Qur’an yang menjadi bagian dari agenda rutin setiap malam Legi.

Foto santri tebuireng 3 adakan khataman rutinan
Sholawat Malam Legi di Tebuireng 3 menjadi momentum penting untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW. Dengan suara yang merdu dan hati yang khusyuk, para santri melantunkan sholawat bersama-sama, memohon syafaat dan keberkahan dari Allah SWT.
Malam Jumat Legi dikenal dalam tradisi Jawa sebagai malam istimewa yang diyakini memiliki keutamaan tersendiri. Di Tebuireng 3, momen ini dimanfaatkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, sekaligus mempererat hubungan spiritual antara santri dan masyarakat.
Kegiatan dimulai selepas salat Isya berjamaah. Para santri berbaris rapi di halaman pesantren dengan mengenakan busana putih yang melambangkan kesucian hati. Lantunan Maulid Simtudduror dan Sholawat Nabi menggema ke seluruh penjuru pesantren, menciptakan suasana yang damai dan menenteramkan.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah keagamaan dari para ustaz yang memberikan nasihat tentang pentingnya menjaga cinta kepada Rasulullah SAW serta memperbanyak amal ibadah di setiap kesempatan. Di akhir acara, doa bersama dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, pesantren, dan seluruh umat Islam.
Selain menjadi kegiatan rohani, Sholawat Malam Legi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarsantri. Rasa kebersamaan, gotong royong, dan semangat religius tampak begitu kuat. Tidak sedikit warga sekitar yang turut hadir dan ikut larut dalam lantunan sholawat, menambah semarak suasana malam itu.
Melalui kegiatan ini, Tebuireng 3 berupaya menanamkan kepada para santri pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW — menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, dan penuh kasih sayang. Pimpinan pondok berharap agar kegiatan Sholawat Malam Legi terus dijaga dan dikembangkan, sehingga menjadi tradisi baik yang membawa keberkahan bagi semua.
Malam Legi di Tebuireng 3 bukan hanya sekadar malam biasa, melainkan malam penuh cahaya dan cinta. Dengan gema sholawat yang menggugah jiwa, seluruh santri dan jamaah seolah diingatkan kembali untuk senantiasa menebar kebaikan dan memperkuat iman di tengah kehidupan modern.
“Semarakkan Malam Legi dengan Sholawat, Tebarkan Cinta Rasulullah dari Hati Santri Tebuireng 3.”



